2020-05-03



Persaingan antara Amerika Serikat dan China tampaknya tidak terhalang oleh pandemi virus corona (Covid-19).

Krisis pandemi global ini bahkan dinilai ahli politik internasional tetap dijadikan area bertarung kedua negara adidaya tersebut demi memperbaiki citra atau meningkatkan pamor. poker
"Segala momentum pasti dimanfaatkan kedua negara untuk saling menjatuhkan lawan dan menunjukkan siapa yang bisa dipercaya. Ibaratnya (pandemi corona) ini pertarungan head to head antara adikuasa yang sedang turun pamor (AS) dengan adikuasa yang sedang naik pamor (China)," kata Dosen Ilmu Hubungan Internasional dari Universitas Padjajaran, Teuku Rezasyah, saat dihubungi CNNIndonesia.com pada Selasa (21/4).
Kedua negara kembali terlibat adu mulut dengan saling menuding sebagai biang keladi dari virus yang telah menginfeksi lebih dari 2,6 juta orang di 210 negara dan wilayah di dunia itu.

Presiden Donald Trump berupaya membangun narasi negatif terhadap China dengan menyebut Covid-19 sebagai 'virus China'.

Virus serupa SARS itu memang diyakini pertama kali muncul dan menyebar dari sebuah pasar tradisional yang menjual hewan liar di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China, sekitar Desember 2019 lalu.

Namun, banyak pihak yang masih meragukan anggapan itu lantaran China dianggap tidak pernah benar-benar terbuka menyelidiki hal tersebut. China sendiri menyatakan tidak ada bukti bahwa wabah itu dimulai di sana. poker online

Trump berulang kali menganggap China tidak transparan mengenai bagaimana awal mula Covid-19 muncul dan berbagai data lainnya terkait perkembangan penyebaran virus tersebut.

Tudingan itu lantas didukung sejumlah negara Barat seperti Inggris dan Prancis yang mendesak pemerintahan Presiden Xi Jinping untuk membuka semua data awal mula kemunculan virus.

AS menuding virus itu muncul dan menyebar akibat kebocoran salah satu laboratorium di Wuhan. Trump bahkan ngotot ingin mengirim penyelidik ke sana. Namun, China membantah hal tersebut.

Menurut Rezasyah, China paham betul bahwa posisinya sangat dirugikan akibat kemunculan pandemi ini.

Alih-alih berkoar ke dunia luar layaknya AS, Rezasyah mengatakan China lebih memilih bermain cerdik dengan memaksimalkan diplomasi dalam mengubah narasi negatif yang melekat pada negaranya akibat wabah ini.

Tiongkok tampil ke panggung dunia sebagai negara yang berhasil membendung virus corona. Bahkan di ambang kemenangan. capsa

Pelan namun pasti, China mulai mengulurkan tangan ke sejumlah negara sangat terdampak penyebaran corona.

Baca Juga : China Desak AS Setop Tuding Lab di Wuhan Sumber Corona

Rezasyah melihat China tahu betul yang dibutuhkan saat ini adalah kepercayaan publik internasional demi meningkatkan pamor yang tercoreng corona.

China dengan cepat berupaya memposisikan diri sebagai negara dermawan yang peduli dan mampu membantu negara lain di tengah pandemi yang masih merongrong negaranya sendiri.

Pada Maret lalu, China mengirimkan dua juta masker medis, 200 ribu masker N95, dan 50 ribu test kit ke Italia, salah satu negara paling terdampak corona.

China juga mengerahkan puluhan tenaga medis ke Italia demi membantu pemerintahan Perdana Menteri Giuseppe Conte menanggulangi wabah tersebut.

Presiden Xi Jinping bahkan menjanjikan bantuan kepada Spanyol dan Prancis.

Kolom majalah Foreign Policy menuliskan Italia dan negara Eropa menjadi kawasan ideal bagi Xi Jinping untuk mengubah narasi yang melekat pada negaranya dari semula disebut sebagai 'sumber penyebaran virus' menjadi 'negara dermawan. capsa susun

Berbeda dengan China, pemerintahan Trump justru malah menarik bantuan AS ke WHO di tengah pandemi. Pemutusan bantuan itu dilakukan Trump yang marah karena menganggap WHO membela China yang "tidak transparan".

AS merupakan donor terbesar WHO selama ini. Negeri Paman Sam menyumbangkan lebih dari $400 juta bagi WHO pada 2019 lalu.

Rezasyah melihat strategi itu cukup berhasil bagi propaganda China yang berupaya menutupi tanggung jawab sebenarnya terkait penyebaran virus corona secara global.
"Di sini lah kehebatan soft power dan diplomasi global China yang bisa mengubah narasi negatif menjadi positif sangat cepat dan di luar bayangan banyak orang. China memang memiliki kemampuan mengelola krisis luar biasa yang diuntungkan dari pemerintahannya yang sentralistik dan rakyat yang patuh," kata Rezasyah.
Rezasyah menilai China memiliki diplomasi global dan ekonomi yang kuat dan itu telah dibangun secara konsisten dan bersinergi oleh Xi Jinping sejak lama demi mengantisipasi insiden-insiden seperti ini.

Ia mengatakan jika China bisa terus konsisten membangun diplomasi dan soft power ini, dalam sepuluh tahun ke depan bisa jadi Negeri Tirai Bambu benar-benar menggeser posisi Negeri Paman Sam sebagai negara superpower.
"Alih-alih terpuruk, China pelan namun pasti berhasil mengubah narasi pandemi corona ini untuk meningkatkan kepercayaan publik internasional terkait kepemimpinannya di dunia global. Jika AS tidak hati-hati, ini bisa mengarah ke sana (pergeseran kedudukan superpower)," ucap Rezasyah.
Meski begitu, Rezasyah tak begitu yakin bahwa pandemi corona merupakan titik perubahan geopolitik global dan tatanan global antara China dan AS. sakong


Sambutan hangat untuk para pahlawan medis Wuhan, China. (STR / AFP)

Ia hanya melihat pandemi ini momentum bagi kedua negara adidaya untuk menunjukkan siapa yang lebih bisa diandalkan.
"Dan tampaknya China yang berhasil mengambil kesempatan ini. Di sisi lain, kita lihat AS. Sekarang Trump bahkan berdebat dengan para pemimpin negara bagian AS soal penanganan corona. Sementara China selalu satu suara. China berhasil menunjukkan good governance dalam menyikapi pandemi ini," kata Rezasyah.
Senada dengan Rezasyah, Profesor Emeritus sekaligus Dekan Sekolah Kepemerintahan Universitas Harvard, Joseph S Nye, mengatakan pandemi corona tidak akan mengubah tatanan global terutama terkait posisi AS dan China.

Menurut dia, krisis wabah corona ini hanya sebatas area persaingan AS-China yang baru. Nye mengatakan baik China dan AS sama-sama salah mengambil langkah di awal penyebaran pandemi ini.

Ia menganggap Trump dan Xi sama-sama mengawali respons global terkait wabah corona dengan penyangkalan dan misinformasi. sakong online

Di satu sisi, China sempat dianggap berupaya menutup rapat terkait kemunculan virus ini. Di sisi lain, Trump sempat meremehkan ancaman virus ini yang sekarang membuat AS sebagai negara dengan jumlah kasus dan kematian corona tertinggi di dunia.
"Respons kedua negara hanya menimbulkan kebingungan dan membuang-buang waktu serta kesempatan untuk mempererat kerja sama internasional dalam menangani wabah ini," kata Nye dalam kolomnya di majalah Foreign Policy berjudul No, the Coronavirus Will Not Change the Global Order.
"Kedua negara ekonomi terbesar di dunia itu malah terlibat pertempuran propaganda. China mengklaim militer AS terlibat penyebaran virus corona, sementara Trump terus menyebut virus corona adalah "virus China" ujarnya menambahkan. (rds/dea)


Pemerintah China meminta Pemerintah Amerika Serikat benar-benar berhenti menuding virus corona (Covid-19) berasal dari Wuhan. Diketahui, sejumlah pejabat AS menyebut virus corona berasal dari laboratorium di Wuhan, China.
"Kami mendesak pihak AS untuk berhenti menyalahkan China dan beralih ke fakta," kata juru bicara kementerian luar negeri Hua Chunying mengutip AFP, Kamis (7/5).
Hua menjelaskan bahwa selama ini hanya AS yang mengungkapkan hal negatif kepada China terkait virus corona. Tidak ada negara lain yang bicara seperti AS. Poker

Hua menegaskan bahwa virus corona sudah menjangkiti mayoritas negara di dunia. Tak terkecuali AS. Karenanya, lebih baik jika semua negara untuk bekerja sama menanggulanginya ketimbang menyalahkan satu sama lain.
"Tetapi AS sendiri telah membuat beberapa pernyataan yang sangat tidak jujur," ucap Hua.
Pemerintah China lalu mengungkapkan bahwa para peneliti Institut Virologi di Wuhan sebenarnya sempat dilatih di AS dan Prancis. Diketahui, Institut Virologi tersebut berulang kali dituding AS sebagai sumber virus corona. poker online

Baca Juga : Ketangkasan China Ubah Narasi Corona di Tengah Tekanan AS

Institut Virologi itu dibuka secara resmi pertama kali pada 2018 lalu dengan dana sebesar US$42 juta. Pendiri firma bio-industrial di Prancis, Alain Merieux didapuk sebagai konsultan. Dengan demikian, institut virologi itu bukan hanya proyek pemerintah China.
"Laboratorium P4 Wuhan adalah proyek kolaborasi antara pemerintah Cina dan Perancis," kata Hua.
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump menyebut virus corona berasal dari salah satu laboratorium di Wuhan, China. Dia mengklaim punya bukti mengenai hal itu. Akan tetapi, ia belum membeberkannya. capsa susun


Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, memastikan akan membubarkan gugus tugas Gedung Putih dalam penanganan virus corona. Padahal, seorang pejabat tinggi kesehatan sudah memperingatkan gelombang kedua kasus positif Covid-19 di AS bisa lebih buruk dari gelombang pertama. poker
"Kami ingin mengembalikan negara kami," cetus Trump saat berkunjung ke pabrik pembuatan masker di Arizona.
Pernyataan Trump mengemuka ketika jumlah harian kasus positif corona di AS menembus 20.000 dan kematian melampaui 1.000 orang per hari.
Secara keseluruhan, berdasarkan hitungan Universitas Johns Hopkins, terdapat 1,2 juta kasus positif corona dan lebih dari 70.000 orang meninggal dunia akibat Covid-19.
Para pejabat kesehatan AS sebelumnya sudah memperingatkan bahwa virus tersebut akan menyebar cepat ketika dunia bisnis kembali dibuka.
Direktur Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC), Robert Redfield, pernah mengatakan gelombang kedua Covid-19 lebih buruk karena diperkirakan berbarengan dengan musim flu. pokeronline
Tantangan tersebut akan teramat membebani fasilitas kesehatan AS secara "tak terbayangkan", katanya.
Dalam sebuah wawancara dengan Washington Post, Redfield mengatakan bahwa "ada kemungkinan jika serangan virus corona terhadap negara kita akan lebih berat memasuki musim dingin nanti dibanding apa yang kita alami saat ini".

Baca Juga : Alasan China Yakin RI Menang Lawan Corona Secepat Mungkin
Ia mendorong pejabat di AS untuk menyiapkan kemungkinan menghadapi wabah flu dan epidemi virus corona di waktu bersamaan.
Redfield menekankan pentingnya mendapatkan vaksin flu untuk
"memberikan kasur di rumah sakit untuk ibu atau nenekmu yang mungkin saja terjangkit virus corona".
Kepala CDC mengatakan virus corona tiba di AS ketika musim flu menurun. Ia menyatakan jika virus corona tiba di puncak musim flu musim dingin, 
"itu akan menjadi sangat sangat sangat sulit"

Apa yang dikatakan Trump?

Dalam kunjungan ke sebuah pabrik pembuatan masker di Phoenix, Arizona, Trump mengatakan kepada para wartawan capsa
"Mike Pence dan gugus tugas sudah melakukan pekerjaan hebat, namun kami kini tengah mencari bentuk yang sedikit berbeda, dan bentuk itu adalah keamanan dan pembukaan. Dan kami mungkin akan punya kelompok berbeda yang dibentuk untuk itu."
Ditanya apakah "misi sudah berhasil", Trump berkata: "Tidak, tidak sama sekali. Misi berhasil ketika sudah selesai."
"Kita tidak bisa terus-menerus menutup negara kita selama lima tahun ke depan."
Trump juga ditanya apakah para pakar gugus tugas Gedung Putih, Dr Deborah Birx dan Dr Anthony Fauci, masih akan terlibat dalam upaya menghadapi virus corona.
"Mereka akan masih [terlibat] dan begitu pula para dokter dan para pakar di bidangnya."
Sebagian kalangan menuding Trump mengorbankan kesehatan masyarakat AS dengan buru-buru membuka kembali ekonomi AS menjelang pemilihan presiden AS pada November.
Apa yang dikatakan Wapres Mike Pence?

Sebelumnya, Mike Pence mengatakan kepada wartawan bahwa gugus tugas bisa dibubarkan dalam waktu dekat. capsa susun

Dia mengatakan pemerintah AS 
"mulai mencermati periode Hari Memorial, pada awal Juni, sebagai masa kita bisa memulai transisi untuk mengembalikan kerja lembaga-lembaga kami, mulai mengelola respons nasional kami dalam cara tradisional".
Menurutnya, itu adalah 
"cerminan kemajuan luar biasa yang kita buat sebagai sebuah negara".
Gugus tugas penanganan virus corona AS selama ini dipimpin Pence, yang melapor kepada presiden serta berkoordinasi dengan institute-insitut kedokteran, staf politik, dan seluruh gubernur negara bagian.

Gugus tugas tersebut berkonsultasi dengan para pakar medis untuk merumuskan rekomendasi nasional mengenai pembatasan sosial. sakong

Sekretaris pers Gedung Putih, Kayleigh McEnany, belakangan mencuit bahwa presiden 
"akan melanjutkan pendekatan berdasarkan data menuju pembukaan kembali secara aman."


Sejumlah warga AS menentang pemberlakuan karantina wilayah di beberapa negara bagian di AS. (Alyson McClaran)


Apakah pandemi di AS sudah bisa dikendalikan?

Belum. Selain di New York, yang masih menjadi pusat wabah Covid-19 di AS, tingkat penularan masih meningkat di berbagai tempat di negara itu.

Sejumlah negara bagian yang telah membolehkan roda bisnis kembali berputar, seperti Texas, Iowa, Minnesota, Tennessee, Kansas, Nebraska, dan Indiana, masih mencatat tambahan kasus-kasus baru setiap hari.

Sebagian kota, termasuk New York, New Orleans, dan Detroit menunjukkan penurunan. Namun, sebagian lainnya, yakni Los Angeles, Washington DC, dan Chicago, mencatat peningkatan kasus setiap hari. sakong online

Menurut laporan Badan Penanggulangan Darurat Federal (Fema), lebih dari 3.000 orang boleh jadi meninggal dunia akibat Covid-19 setiap hari, bulan depan.

Gedung Putih menyebut laporan itu tidak akurat. Trump mengatakan laporan itu menggambarkan skenario ketika warga AS tidak berupaya memitigasi penyebaran virus.

Pada Minggu (03/05), Trump memperbarui prediksinya terhadap angka kematian di AS akibat pandemi. Dia mengestimasi jumlahnya mencapai 100.000 orang, naik dari dua pekan lalu ketika dia menyebut jumlah kematian akan kurang dari 60.000 orang.

Institut Metrik Kesehatan dan Evaluasi di Universitas Washington, menciptakan permodelan yang mengestimasi jumlah kematian akibat Covid-19. Gedung Putih kerap mengutip keterangan mereka.

Institut itu memperkirakan jumlah kematian akibat Covid-19 mencapai 135.000 orang pada 4 Agustus, berlipat ganda dari prediksi pada 17 April lalu.



Pemerintah China menilai penanganan wabah virus corona di Indonesia sudah dilakukan secara komprehensif. Atas dasar itu mereka meyakini Indonesia bisa secepat mungkin memenangkan pertarungan melawan epidemi. poker
"Di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo yang kuat, pemerintah Indonesia telah menerapkan kebijakan secara komprehensif dan menanggapi wabah secara ampuh," 
kata Duta Besar China untuk Indonesia Xiao Qian dalam jumpa pers virtual tentang pencegahan dan pengendalian Covid-19 pada Selasa (5/5).


Menurut dia, masyarakat Indonesia menunjukkan tekad dan keyakinan kuat untuk mengatasi epidemi. Kata dia, hal itu juga memeperkuat keyakinan China bahwa Indonesia sesegera mungkin mengatasi epidemi dan memulihkan tatanan ekomomi dan sosial yang normal.

Selain itu, lanjutnya, Kementerian Luar Negeri Indonesia sudah beberapa kali mengadakan konferensi pers dengan misi diplomatik asing untuk
menginformasikan situasi epidemi dan langkah-langkah penanganan wabah dengan akurat dan tepat waktu.

Baca Juga : Sehari 20 Ribu Kasus, Trump Akan Bubarkan Gugus Tugas Penanganan Corona
Dia melihat pemerintah Indonesia menunjukkan citra terbuka, transparan dan bertanggung jawab dengan melakukan kerja sama internasional secara aktif. poker online

Termasuk memberikan perlindungan setara terhadap warga negara asing di Indonesia, dan menyediakan fasilitas bagi para diplomat dan anggota keluarga untuk mengunjungi dokter.
"Atas nama kedutaan besar Tiongkok, saya ingin mengucapkan penghargaan dan terima kasih secara tulus," 
ucapnya.Hingga Selasa siang, jumlah pasien positif virus corona atau Covid-19 di Indonesia mencapai 12.071 orang, sementara jumlah pasien meninggal berjumlah 872, dan pasien sembuh sebanyak 2.197 orang. capsa susun

Virus corona mulai merebak sejak akhir 2019 di Kota Wuhan, China. Diduga virus itu berasal dari hewan lalu menular kepada manusia. Virus itu kemudian menyebar ke penjuru negeri dan bahkan lintas negara. Hingga kini Covid-19 telah menginfeksi 3.723.554 orang di lebih 200 negara dan menyebabkan 25.972 kematian


Presiden Donald Trump tetap berkeras jika ia ragu bahwa China sejauh ini menutup-nutupi informasi penting tentang sumber penyebaran virus corona kepada dunia.

Menurutnya, langkah China tersebut sebagai sebuah kesalahan besar yang sangat mengerikan. poker
"Mereka (China) mencoba menutupinya. Saya pikir mereka membuat kesalahan yang sangat mengerikan," klaim Trump saat diwawancara oleh Fox News seperti dilansir Strait Times.
Laporan Associated Press mencatat bahwa Trump dan sejumlah pejabat AS meyakini jika China telah menutupi penyebaran virus corona yang disebutnya berasal dari sebuah laboratorium di Wuhan. Trump dan para pejabat AS menyebut alasan China menutupi penyebaran corona lantaran untuk memastikan persediaan medis memadai dalam menghadapi pandemi. poker online

Komentarnya itu kian memantik ketegangan antara AS dan China di tengah melonjaknya kasus dan kematian akibat virus corona di Negeri Paman Sam.

Baca Juga : WHO Anggap AS Spekulatif Tuding Lab di China Sumber Corona

Senada, Menteri Luar Negeri Michael Popeo mengaku memiliki bukti yang menunjukkan bahwa pandemi corona berawal dari sebuah lab di Wuhan, kendati ia tidak bisa memberikan bukti atas klaimnya.
"Saya bisa memberi tahu Anda bahwa ada sebagian besar bukti bahwa ini (corona) berasal dari lab di Wuhan. Ini bukan pertama kalinya kami menjadi korban yang terpapar akibat kegagalan di lab China," ujar Pompeo kepada ABC This Week.
Pompeo menyampaikan pernyataan tersebut yang diklaimnya sejalan dengan laporan Kementerian Dalam Negeri (DHS). capsa

AS sejauh ini terus menuding China menyembunyikan fakta seputar awal penyebaran corona dari dunia internasional. Di sisi lain, China terus membantah klaim Washington yang terus berkeras bahwa virus corona berasal dari sebuah lab di Wuhan yang bocor.

AS bahkan berkeras ingin mengirim tim penyelidik ke Wuhan untuk menginvestigasi hal tersebut. Namun, Gedung Putih menganggap Beijing tidak menunjukkan sikap kooperatif terhadap investigator internasional. capsa susun


Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Perserikatan Bangsa-Bangsa menyatakan bahwa Pemerintah Amerika Serikat belum bisa memberikan bukti bahwa virus corona (Covid-19) dibuat di sebuah laboratorium di Wuhan, China.

Mengutip AFP, Direktur Kedaruratan WHO Michael Ryan menyatakan pernyataan Pemerintah AS soal sumber virus corona masih bersifat spekulatif. poker
"Kami belum menerima data atau bukti spesifik dari pemerintah Amerika Serikat yang berkaitan dengan asal-usul virus," ucap Ryan mengutip AFP, Selasa (5/5).
"Jadi dari sudut pandang kami ini masih spekulatif," tambahnya.
Tudingan virus corona berasal dari sebuah laboratorium Institut Virologi di Wuhan, China kembali mengemuka saat diucapkan Presiden AS Donald Trump pada Jumat lalu (1/5). Dia mengklaim memiliki bukti mengenai hal itu. poker online
"Ya, saya punya," kata Trump.
Wartawan lantas bertanya lebih dalam data yang dijadikan rujukan Trump ketika menyebut virus corona berasal dari laboratorium di Wuhan, China. Namun, Trump
"Jadi dari sudut pandang kami ini masih spekulatif," tambahnya.
Tudingan virus corona berasal dari sebuah laboratorium Institut Virologi di Wuhan, China kembali mengemuka saat diucapkan Presiden AS Donald Trump pada Jumat lalu (1/5). Dia mengklaim memiliki bukti mengenai hal itu.
"Ya, saya punya," kata Trump.
Wartawan lantas bertanya lebih dalam data yang dijadikan rujukan Trump ketika menyebut virus corona berasal dari laboratorium di Wuhan, China. Namun, Trump tak mau memberi tahu. sakong

Baca Juga : Trump: China Buat Kesalahan Besar, Tutupi Penyebaran Corona

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan hal serupa pada Senin (4/5). Dia bersikukuh memiliki bukti kuat bahwa virus corona berasal dari laboratorium di Wuhan, China. capsa

Hal itu diungkap Pompeo dalam wawancara di program "This Week" dari stasiun televisi Australia ABC. Meski demikian, Pompeo tidak merinci lebih lanjut soal klaim "sejumlah bukti signifikan" terkait tuduhan terhadap laboratorium Wuhan itu.

Laboratorium Institut Virologi Wuhan sendiri sudah pernah membantah tudingan yang menyebut lembaga itu sebagai sumber penyebaran virus corona (Covid-19) di awal kemunculannya di China. capsa susun

Direktur laboratorium itu, Yuan Zhiming, mengatakan mustahil jika virus corona datang dari laboratoriumnya. Dia mengatakan itu dalam sebuah wawancara dengan media pemerintah China, CGTN pada April lalu.
"Saya tahu itu tidak mungkin. Sebagai orang yang melakukan studi viral, kami mengetahui dengan jelas penelitian apa yang tengah dilakukan di institut ini dan bagaimana institut ini mengelola berbagai virus dan sampel," kata Yuan seperti dilansir AFP, Minggu (19/4). (AFP/bmw)



Media pemerintah Korea Utara (Korut) merilis foto-foto pemimpin Korut, Kim Jong Un muncul di depan publik, menyusul spekulasi kuat bahwa dirinya sakit keras atau bahkan meninggal. poker

Ini merupakan kemunculan publik pertama Kim dalam waktu nyaris tiga pekan.

Kantor berita resmi Korut, KCNA melaporkan bahwa Kim melakukan pemotongan pita dalam pembukaan sebuah pabrik pupuk di Sunchon, dekat ibu kota Pyongyang. Event tersebut dihadiri Kim pada Jumat (1/5) waktu setempat.
Dalam event tersebut, "semua peserta bersorak-sorai 'hore!' ketika Kim muncul," demikian dilaporkan KCNA seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (2/5/2020).
Dilaporkan KCNA, Kim menginspeksi pabrik tersebut dan dijelaskan mengenai proses produksi. poker online
"Kim mengatakan dengan emosi mendalam bahwa kakeknya Kim Il Sung dan ayahnya Kim Jong Il akan sangat senang jika mereka mendengar berita bahwa pabrik pupuk fosfat modern telah dibangun," demikian dilaporkan KCNA.
Selain Kim, pejabat-pejabat senior lainnya juga hadir, termasuk adik perempuan yang menjadi penasihat dekatnya, Kim Yo Jong.

Spekulasi mengenai kondisi kesehatan Kim beredar luas sejak ketidakhadirannya dalam peringatan hari ulang tahun kakeknya, pendiri Korut -- hari paling penting dalam kalender politik negeri komunis itu -- pada 15 April lalu. capsa susun

Kim terakhir terlihat pada 11 April lalu dalam sebuah pertemuan Politbiro Partai Buruh. Setelah itu, dia menghilang.

Baca Juga : Kim Jong Un Muncul Lagi Usai Diisukan Meninggal, Trump Tak Mau Komentar.

Heboh , Sebuah Restoran Di Thailand Pekerjakan Pelayan Hanya Pakai Celana Dalam Dan Celemek , Dengan Upah 4,6 Juta



Presiden Amerika Serikat Donald Trump tak mau berkomentar mengenai pemberitaan media resmi Korea Utara (Korut) tentang kemunculan pemimpin Korut, Kim Jong Un di depan publik setelah diisukan meninggal. poker

"Saya sebaiknya tidak mengomentari ini dulu," ujar Trump kepada para wartawan di Gedung Putih seperti dilansir kantor berita Reuters, Sabtu (2/5/2020).
"Kami akan mengatakan sesuatu tentang itu pada waktu yang tepat," imbuh Trump.

Hal itu disampaikan Trump setelah kantor berita resmi Korut, KCNA melaporkan kemunculan publik pertama Kim dalam waktu nyaris tiga pekan.

Sebelumnya, saat kabar simpang siur mengenai ketidakmunculan Kim di depan publik ramai diberitakan, Trump sempat mengatakan dirinya yakin Kim masih hidup dan dalam keadaan baik-baik saja. poker online

Baca Juga : Kim Jong Un Akhirnya Muncul di Depan Publik Usai Dikabarkan Meninggal

KCNA melaporkan bahwa Kim melakukan pemotongan pita dalam pembukaan sebuah pabrik pupuk di Sunchon, dekat ibu kota Pyongyang pada Jumat (1/5) waktu setempat.

Dalam event tersebut, "semua peserta bersorak-sorai 'hore!' ketika Kim muncul," demikian dilaporkan KCNA.
Dilaporkan KCNA, Kim menginspeksi pabrik tersebut dan dijelaskan mengenai proses produksi.
"Kim mengatakan dengan emosi mendalam bahwa kakeknya Kim Il Sung dan ayahnya Kim Jong Il akan sangat senang jika mereka mendengar berita bahwa pabrik pupuk fosfat modern telah dibangun," demikian dilaporkan KCNA.
Selain Kim, pejabat-pejabat senior lainnya juga hadir, termasuk adik perempuan yang menjadi penasihat dekatnya, Kim Yo Jong. capsa susun

Spekulasi mengenai kondisi Kim beredar luas sejak ketidakhadirannya dalam peringatan hari ulang tahun kakeknya, pendiri Korut -- hari paling penting dalam kalender politik negeri komunis itu -- pada 15 April lalu.


Theme

{picture#YOUR_PROFILE_PICTURE_URL} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}

Author Name

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.